Ini Alasan Wahabi Tidak Menggunakan Istilah Wahhabiyah Lagi - Ping Ramadlan

Ini Alasan Wahabi Tidak Menggunakan Istilah Wahhabiyah Lagi - Ping Ramadlan

Ping Ramadlan :: Ini Alasan Wahabi Tidak Menggunakan Istilah Wahhabiyah Lagi - Ping Ramadlan
Setelah saya menulis tulisan dengan judul "Siapa Itu Salafi Wahabi?" maka saya akan melanjutkan tulisan saya tersebut, dengan tulisan saya kali ini, karena sekarang ini ternyata Wahabi semakin takut dengan nama Wahabi. dan tentunya banyak orang malah tambah bingung, kenapa bisa, orang yang kriterianya sudah pas Wahabi, namun tidak mau disebut Wahabi.
Dibalik penolakan mereka bukannya tidak ada apa apa, tapi ada sebab musababnya, dan diantaranya ialah, mereka hendak menyembunyikan masa kelam mereka. mereka mau lari dari masa-masa kelam berdarah yang mereka lalui. pada kenyataannya dulu, mereka sebenarnya sangat bangga dengan julukan Wahhabiyah, jika ditulis arab: الوهابية namun karena akhlaq mereka akhlaq madzmumah, maka ummat islam tahu siapa mereka sebenarnya, dan menolak mereka. hingga sampai saat ini pun banyak sekali ustadz-ustadz mereka yang ditolak saat akan menyiarkan paham mereka yang penuh dengan kedengkian. pada dasarnya, mereka menganggap golongan yang lain adalah golongan yang salah, dan harus dilenyapkan.

Dulu, para Ulama Wahabi bukan hanya mau dijuluki Wahabi, bahkan mereka bangga menyebut dirinya sebagai Wahabi. bahkan tertulis nyata dalam buku yang mereka terbitkan sendiri; ditulis oleh salah seorang pemuka mereka di wilayah Qatar, bernama: “Ahmad bin Hajar Al Buthami Al bin Ali”, judul bukunya: “as Syekh Muhammad ibn Abdil Wahhab ‘Aqidatuh as Salafiyyah Wa Da’watuh al Islamiyyah”. Bahkan buku ini diedit dan sebarluaskan oleh pemuka Wahabi lainnya, yaitu “Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz”. Dicetak tahun 1393 H, penerbit Syarikat Mathabi’ al Jazirah.

Perhatikan di halaman 105, ia menuliskan berikut ini:

فلما التقى الوهابيين في مكة
“Ketika bertemu dengan orang-orang Wahabi di Mekah…”

Juga menuliskan:

 استطاع الوهابيون أن يقيموا الدولة الإسلامية على أساس من المبادئ الوهابية
“… orang-orang Wahabi mampu mendirikan Dawlah Islamiyyah di atas dasar ajaran-ajaran Wahabiyah”

Kemudian juga menuliskan:

ولكن الدعوة الوهابية
“Akan tetapi dakwah Wahabi…”

Juga menuliskan:

يدينون الإسلام على المذهب الوهابي
“Meraka (orang-orang Wahabi) beragama Islam di atas madzhab Wahabi”.

Penamaan diri mereka sebagai kaum Wahhabiyyah juga dikuatkan oleh pemuka Wahabi lainnya, bernama Muhammad bin Jamil Zainu, salah seorang guru terkemuka Wahabi di Mekah, dalam buku karyanya berjudul “Quthuf Min asy Syama’il al Muhammadiyyah”, cetakan Dar ash Shahabah. Buku  ini disebarkan secara cuma-cuma (alias buku gratis) di wilayah Lebanon dibawah gerakan Wahabi yang bernama “Jam’iyyah an Nur Wa al Iman al Khairiyyah al Islamiyyah”. Muhammad bin Jamil Zainu dengan bangga menuliskan:

وهابي نسبة إلى الوهاب وهو اسم من أسماء الله
“Nama Wahabi adalah disandarkan kepada nama al Wahhab, dan dia itu (al Wahhab) adalah salah satu dari nama-nama Allah”.

Kita Katakan kepada Jamil Zainu: “Kamu Bohong mengatakan “Wahabi” disandarkan kepada nama Allah “al Wahhab”, yang benar adalah kata “Wahabi” disandarkan kepada perintis gerakan sesat, yaitu “Muhammad bin Abdul Wahhab”. Apa kamu tidak tahu kalau dalam bahasa Arab “nisbah” itu seringkali dipakai dengan disandarkan kepada “Mudlaf Ilayh”-nya??? Seperti kata/nama “Abd Qais”; maka nisbah-nya menjadi “Qaisy”. Dan “nisbah” ini tidak harus hanya disandarkan kepada nama orang itu sendiri, tapi terkadang juga biasa disandarkan kepada nama ayahnya, atau nama kakeknya”.  
Selain itu, yang menguatkan bahwa mereka mengakui sebagai orang-orang Wahabi, dan bahwa ajaran yang mereka yakini sebagai ajara Wahabi; adalah mereka menamakan gerakan mereka dengan “Gerakan Faham Wahabiyyah” (al Harakah al Wahhabiyyah), sebagaimana itu mereka tuliskan dalam buku-buku mereka, di antara oleh salah seorang pemuka mereka bernama “Muhammad Khalil Harras”, yang dengan bangga ia menuliskan judul karyanya dengan “al Harakah al Wahhabiyyah” (“Gerakan Faham Wahabiyyah”). Buku ini dicetak penerbit Dar al Kutub al Arabi. Isi buku ini adalah pembelaan “mati-matian” terhadap ajaran Wahabi,  penulisannya dengan bangga menamakan gerakan ajaran Wahabi dengan “ad Da’wah al Wahhabiyyah”, lihat di halaman 37.

Dengan demikian nama “Wahabiyyah” telah ditetapkan dan dibanggakan oleh para pemuka Wahabi sendiri, yang itu semua mereka ungkapkan dalam karya-karya mereka sendiri, karena itu “tidak berpengaruh” apabila kemudian hari “kroco-kroco” wahabi mengingkari itu semua, toh, buktinya sudah sangat nyata dan jelas.

Sekian dari saya, semoga tulisan "Ini Alasan Wahabi Tidak Menggunakan Istilah Wahhabiyah Lagi - Ping Ramadlan" ini bermanfaat buat kita semua. dan semoga Allah melindungi kita dan anak cucu kita dari fitnah setan, dan paham sesat seperti pemahaman syi'ah dan wahabi, amin.

Anda Sudah Membaca Artikel Ini Alasan Wahabi Tidak Menggunakan Istilah Wahhabiyah Lagi - Ping Ramadlan Dengan Link http://upingr.blogspot.com/2016/08/ini-alasan-wahabi-tidak-menggunakan.html
Mohon sertakan Link atau Tautan artikel Ini Alasan Wahabi Tidak Menggunakan Istilah Wahhabiyah Lagi - Ping Ramadlan ini apabila anda ingin membagikan tulisan ini.
Link atau Tautan Dofollow untuk blog ini untuk menghargai karya penulisan orang lain.
Atas Perhatiannya saya ucapkan terima kasih banyak.

bagikan artikel ini ke › Facebook Twitter Google+
Posted by admin, Published at 17.13.00 and have 0komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar